Kevin Nicolas - Menjadi seorang trader long term memang sangat mengasyikkan, dimana kita tidak banyak menghadap computer terus setiap saat. Namun profit tetap jalan terus bahkan hasilnya bisa lebih besar dari short trade. Anda bisa menghold posisi hingga berhari hari lamanya bahkan berminggu minggu atau sampai anda menginginkan profit yang maksimal. Namun itu semua tidak terlepas dari analisa yang cukup matang dan keyakinan yang kuat.
Dalam menganalisa pastinya orang menggunakan sebuah teknik atau alat bantu indicator ataupun yang lainnya. Tanpa teknik tersebut tentu kita seperti buta. Kalau seperti itu akan sulit menganalisanya. Jika anda ingin menjalankan type long term ada baiknya anda baca ringkasan berikut ini :
1. Gunakan Support dan Resisten (SnR)
Support dan resisten salah satu teknik lama yang sampai saat ini masih banyak digunakan trader. Selain cara penggunaan teknik yang mudah, SNR ini menjanjikan profit yang banyak jika di gunakan untuk long trade. Cara menggunakan teknik ini cukup mudah yaitu adalah dengan menghubungkan ujung ujung tail yang di bentuk candlestick tertinggi dan terendah sebelumnya. Dan amati saja harga akan mendekat dan menjauh dari garis SNR yang telah anda buat tersebut.2. Gunakan Fibonacci
Fibonacci adalah salah satu indicator forex yang paling power full. Jika anda mahir menggunakan indicator ini sangat menjanjikan profit yang besar setiap anda trading.. Selama saya trade, fibbonacci ini lah yang paling banyak memberikan profit. saya hold posisi hingga berhari hari menunggu harga mencapai puncaknya misalnya level 100, 161, 261 dst. Dengan fibo ini kita bisa tahu tujuan yang akan di capai harga maka kita bisa menghold lama alias long term.Menurut saya indicator Fibonacci ini hanya bisa digunakan untuk long trade saja. Apabila digunakan untuk short trade akan sulit menariknya selain itu juga banyak false signal.
Cara menggunakan Fibonacci ini cukup mudah saja, anda tarik Fibonacci dari tail tertinggi candlestick dengan tail terendah candlestick yang telah terbentuk sebelumnya. Lalu anda amati saja pergerakan harganya dilevel level Fibonacci tersebut. Titik perhatian anda adalah pada level 23, atau 38, atau level 50. Itu adalah titik retracement harga.
3. Gunakan Time Frame yang besar
Pemilihan time frame sangat mempengaruhi trading kita. Coba bayangkan apabila trading short trade menggunakan time frame weekly? Haduuh, bisa kacau kan? Maka cocokkan TF sesuai dengan type trade kita masing masing. Jika mengambil keputusan untuk long term anda sebaiknya trading di TF besar seperti MN, W1, D1 dan H4. Paling kecil adalah H4. Dengan TF besar ini anda akan memiliki gambaran atau pemetaan dalam menganalisa.4. Gunakan Pivot Point
Cukup di kenal pada sebagian kalangan trader, ini adalah salah satu indicator untuk menganalisa pasar dalam chart forex. Saya sendiri tidak menggunakan PV ini, namun pernah belajar dan mencobanya beberapa waktu. Karena kurang menguasai dan kurang mengerti, saya tidak menggunakannya lagi. Jika anda nyaman dengan indicator pivot point ini cobalah anda pelajari lebih dalam lagi untuk trading long trade.Setelah itu anda gabungkan point-point di atas maka jadilah sebuah teknik yang bisa anda gunakan untuk trading forex long term. Pasangan yang tepatnya adalah; TF+SNR+Fibonacci atau TF+SNR+PV. Sebaiknya jangan menggabungkan Pivot point dengan fibbonaci, dikhawatirkan akan dapat membuat bingung.
Itulah beberapa point penting yang dapat menjadi referensi anda ketika hendak menggunakan type long term trading forex. Setiap keputusan yang di ambil tentu saja memiliki resiko masing masing. Anda tentunya sudah memikirkan resiko ketika henda menggunakan type ini. Namun setiap resiko tak terlepas dari return yang di dapat. Big risk maka akan big return.
Menurut saya jika anda hanya memiliki modal kecil dan menginginkan hasil besar, ada baiknya menggunakan type long trade ini. Dimana anda akan cukup aman dari resiko kerugian. Jikalaupun anda loss, anda tidak akan rugi banyak. Namun sebaliknya jika anda profit, anda bisa menghasilkan keuntungan hingga 500%-1000% dari modal anda. kenapa saya katakan seperti itu?
Biasanya saya menggunakan Fibbonaci, range / jarak antara level 23 hingga level 100 itu rata rata +-1500 - 2000 point. Belum lagi apabila harga masih menerusan trend hingga level 161. Biasanya sebelum harga menuju level 161, harga akan retracement terlebih dahulu ke level 61 setelah itu baru putar arah menuju level 161, range / jarak antara level 61-161 itu mencapai +-3000 point. Nah dengan cara ini tidak mustahil modal kecil bisa menghasilkan keuntungan ribuan % setiap kali trading forex. Gimana, Sudah terbayangkah sekarang?.
Ini contohnya....
Itu belum sampai TP, TP yang saya pasang di pertengahan level 261 - 423. Saya akan analisa kembali apabila price tidak sampai di area tersebut, close manual
Nah kira kira seperti itulah gambarannya. Short term ataupun long term adalah sebuah pilihan. Semua kembali pada diri anda masing masing dan juga beberapa alasan lainnya yang dapat and abaca pada artikel ini “Pilih short term atau long term?”. Jika anda menginginkan trading forex secara long term seperti di atas, maka belajarlah mulai dari sekarang. Anda bisa membaca beberapa artikel, thread, ebook ataupun buku paduan yang membahasnya. Mudah mudahan artikel singkat ini dapat bermanfaat untuk para pembaca disini.. Silahkan sebarkan agar bermanfaat untuk orang lain pula.. Terimakasih telah membaca.
1 komentar so far
Selamat siang admin
Saya Okta dari broker ForexMart.
Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
Terima kasih
Okta
Business Development
Berkomentarlah dengan sopan dan berpendidikan. Spaming Not Accepted!
EmoticonEmoticon